Kamis, 23 Oktober 2008

SELAMAT CICHA


Siang itu Papanya Florentina Tamariska Wijaya (12 tahun) menerima telepon dari staf kementerian Perumahan Rakyat. Ternyata sebuah kabar yang sangat membanggakan, florentina yang biasa dipanggil Chicha menjadi juara nominasi 4 lomba lukis hari habitat Dunia 2007 dengan tema “rumah dan lingkungan impianku” yang diadakan kementerian Perumahan Rakyat Indonesia. Dan dia harus berangkat ke Jakarta untuk menerima penghargaan dari bapak Menteri Yusuf Asy'ari. Segala akomodasi ditanggung oleh pihak kementerian. Dia menjadi satu-satunya pemenang dari Surabaya. Sebuah medali dan uang tunai berhasil diraihnya. Hebat ya! Pada kesempatan yang lain mungkin gilirannya kalian yang mendapatkan prestasi itu! Selamat buat Chicha atas prestasinya, saat ini dia sekolah di SDK ST. Carolus kelas 6.
Chicha berhasil Menjadi 24 terbaik dari ketegori TK, SD dan SMP, menyisihkan 2524 karya lukis yang masuk ke meja panitia. Seleksi yang sangat ketat dari dewan juri dan melalui beberapa tahap. Dewan juri memilih pemenang berdasarkan karakter bagaimana anak menggambar. Berikut potongan berita yang kami ambil dari keputusan dewan juri dari wibsite resmi kementerian Perumahan Rakyat. Berbeda dengan lomba lukis yang sering diadakan oleh kelompok tertentu di lingkungan perumahan atau di pusat perbelanjaan tingkat lokal, dimana peserta langsung praktek melukis di tempat penyelenggaraan. Lomba Lukis Anak dan Remaja bersifat nasional, dimana karya lukis dikirimkan via pos. Karena itu penjurian lebih fokus pada kreativitas anak dalam menuangkan imajinasinya, teknik-teknik yang digunakan serta komposisi warna. Komposisi warna yang dimaksud ialah melukis dengan bebas dan tidak ikut-ikutan atau latah seperti layaknya lomba mewarnai gambar dengan menggoreskan warna-warni cemerlang yang saat ini sedang membanjiri dunia seni rupa anak-anak kita, terutama perlombaan di kota-kota besar..Selain itu ada hal yang paling mendasar dalam penentukan penilaian sebuah karya seni yakni Kejujuran. Dalam kaitan ini Kejujuran melukis adalah bersifat sportif dalam penciptaan sebuah karya yakni lukisan asli hasil karya yang dibuat oleh peserta sendiri tanpa coretan pihak lain atau campur tangan orang tua maupun pembimbing. Memilih karya yang asli dan yang direkayasa memang tidak mudah,namun salah satu upaya menilai hasil karya yang otentik dapat dilihat dari konsistensi goresan tangan peserta pada tingkat usia dan juga tercermin dari hasil akhir kesempurnaan sebuah karya. Itulah sebabnya penilaian lomba lukis kali ini selain menitikberatkan pada kreativitas dan komposisi warna, juga menilai kemurnian hasil karya.
Dari potongan berita diatas, jelas bahwa anak-anak memiliki dunia tersendiri, kejujuran yang seharusnya menjadi harta yang tak ternilai kadang harus direnggut oleh ambisi sesaat. Saat mereka Dipaksa mewarna dan menggambar bukan semata-mata atas dasar kejujuran anak. KadangKala Orang tua, pembimbing terlalu masuk jauh ke wilayah mereka sehingga pada akhirnya Anak-anak tidak memiliki kreatifitas yang apa adanya, polos, goresan yang unik dan yang pasti imajinatif.

Penyeragaman warna dan bentuk menyebabkan genre seni lukis anak menjadi terkikis.

Selama perjalanan di jakarta chicha punya catatan tersendiri. Berikut catatannya:
08.00: Berangkat dari stasiun Gubeng menggunakan kereta Ekskutif menuju Jakarta. Selama perjalanan keretanya taksi aku menuju penginapan yang disediakan panitia yaitu di PKBI.
10.00: Selama di penginapan santai-santai saja. Bertemu dengan juara-juara dari daerah-daerah lain. Senang banget.
12.30: Makan siang menyantap nasi Padang di sekitar penginapan.
13.00: Istirahat bobok siang.
18.30: Setelah malam seluruh juara sejumlah 24 orang ditemani orang tua atau yang mewakili, namun minus 1 orang dari Bali karena ada sesuatu hal nggak bisa datang ke Jakarta. Aku sendiri ditemani nenekku soalnya orang tuaku ada keperluan lain.
20.30: Sambil nonton TV sebentar kemudian aku terlelap. Keesokannya...
07.00: Aku bergegas mandi pagi,menyiapkan diri untuk menuju gedung kementerian perumahan rakyat. Wah disitu nanti aku akan bertemu secara langsung dengan BapakYusuf Asy'ari Sebagai Menteri Perumahan Rakyat.
08.00. Dijemput bis mini dari panitia bisnya memang kecil jadi kami harus mepet-mepet. Tapi bisnya enak bersih dan berAC. Kamipun menuju ke lokasi.
09.15: Kami sampai di sebuah gedung berlantai 6. Ya, gedung Kementerian Perumahan Rakyat. Acaranya sendiri nanti berlangsung di lantai 3.
09.30: Sesampai di lobby, ternyata sebagian karya peserta lomba di pamerkan di sana. Bagus-bagus lho! Karya lukisku juga Aku melukis bersama sebagai pembuktian kalau lukisan kami benar-benar lukisan kami sendiri.
10.00: Naik ke lantai 3 karena acara penyerahan hadiah yang dihadiri Menteri Perumahan Rakyat Bapak Yusuf Asy'ari akan dimulai. Acara berlangsung santai.
10.25: Senang banget karena namaku dipanggil untuk menerima penghargaan.
10.45: Menandai acara pameran Bapak menteri membuat goresan pada sebuah kanvas, disusul oleh yang lainnya.
11.00: Menikmati indahya karya lukis dari para peserta secara resmi.
12.05: Tiba saatnya makan siang. Bersama yang lain aku menikmati hidangan yang disediakan panitia.
12.45: Acara selesai aku kembali ke penginapan.
13.00: Sambil menunggu kereta berangkat sore hari ke Surabaya. Akhirnya jatuh pilihan untuk menghabiskan waktu pergi ke Monas.
17.00: Stasiun Gambir, aku dan nenek menuju Surabaya. Selamat tinggal Jakarta!

0 komentar:

catatan seni lukis anak 2008 © Blog Design 'Felicidade' por EMPORIUM DIGITAL 2008

Back to TOP