GAMBAR JELEK GITU KOK MENANG
Rasanya masih saja menarik mengikuti perkembangan lomba mewarna dan menggambar yang hampir tiap miggu mewarai kota ini. Suasana lomba yang seharusnya berlangsung tenang sebab anak-anak penerus bangsa asik berkreativitas, malah orang tua begitu sibuknya mengawasi sang anak serta menuntun kegiatan anak dari jauh. Suasana pun bagi sebagian anak dan orang tua menjadi tegang. Konflik muncul ketika dalam penentuan warna, keinginan antara keduanya kadang tak sejalan. Orang tua sangat mendekte kegiatan anak. Anak tak dapat menjadi diriya sendiri. Orang tua mulai ngomel ketika anak tidak mau nurut keinginannya. Peristiwa seperti itu kerap dijumpai saat lomba berlangsung di depan banyak orang.
Perhatian orang tua pun tertuju pada mereka, ada yang menggeleng-geleng kepala, ada yang sekedar bisik-bisik dengan orang yang ada di sebelahnya. Dalam perjalanan waktu, sang ibu menjadi puas dengan hasil gambar si buah hati. Senyuman meluncur dari bibir tipisnya. Dia pun merasa apa yang dihasilkan oleh sang anak yang terbaik, dari cara mewarnanya banyak gradasi warna, ada juga penambahan media tertentu hingga gambarnya lebih kelihatan indah dari peserta gambar yang lain. Dalam pikirannya, dia yakin sang anak akan membawa piala sebagai simbul kemenangan atas prestasinya.
Namun apa yang diharapkan ibu tadi semuanya meleset. Sang anak tidak juara. Dia pun protes sambil memaki-maki juri dan panitia. Seolah-olah pendapatnya yang paling benar.
“masak gambar jelek kayak gitu menang!” protesnya dengan suara lantang. Sementara sang anak sendiri tenang-tenang saja. Sadar atau tidak sang ibu tadi sudah pahamkah tentang gambar anak? Apakah keindahan itu yang kasat mata sajakah? Memperluas wawasan menjadi wajib hukumnya. Kreativitas, garis, warna, bentuk, estetika adalah nilai seni yang hanya dapat dilihat dan dirasakan oleh orang yang telah paham dan mau memahami semua aspek seni itu.
Insiden kecil yang kadang terjadi di even lomba seyogyanya dapat diantisipasi, sosok guru yang dekat dengan orang tua diharapkan memberikan pengertian yang benar sehingga kejadian semacam itu dapat dihindarkan.
0 komentar:
Posting Komentar